Sabtu, 25 Juli 2009

Hasil Pilpres telah di Umumkan KPU 25-07-2009

Hasil Pilpres 2009 telah di umumkan KPU hari ini, dah hasil tersebut menyebutkan satu buah nama pasangan calon yakni SBY dan Boediono menjadi pemenang dengan perolehan suara sekitar 60%, pasangan ini langsung menang 1 putaran karena telah melebihi 50% suara..

Hasil KPU ini dikecam oleh kedua pasangan lainnya yakni pasangan nomor 1 dan nomor 3
kecaman ini masi mengenai kecurangan pemilu mengenai DPT dan beberapa hal lainnya, dan hal tersebut telah di laporkan ke MK.
Jika terbukti ada kecurangan atau pun hal-hal yang memberatkan hasil pemilu yang diumumkan KPU hari ini, maka ada kemungkinan Pilpres bisa di ulang.

Tak Lupa saya mengucapkan selamat kepada pasangan nomor 2 SBY.Boediono
jika benar menjadi Presiden RI periode 2009-2014 maka harus menepati jaNji politiknya..

Tak Lupa Saya Ucapkan LANJUTKAN!! ^_^

Maju terus Indonesiaku...

Selasa, 07 Juli 2009

Just for Fun after Voting for President

For Your Information : Setelah mencontreng Pilpres 2009, kita berkesempatan untuk mendapatkan minuman,donat,dan potongan-potongan harga di berbagai outlet-outlet seperti di bawah ini





sumber : www.kaskus.us

It's Time For Us To Vote

Setelah melalui masa kampanye dan masa tenang..serta juga kita bisa saksikan calon capres dan cawapres kita berdebat di tv-tv swasta..akhirnya hari ini tgl 8 July 2009 adalah saatnya untuk kita sebagai rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin kita untuk 5 tahun ke depan.

Tentukan Pilihan aNda,Jangan Golput, karena 1 suara sangat lah berpengaruh untuk masa depan negara Indonesia..

Jumat, 05 Juni 2009

Profil Capres dan Cawapres [No Urut 3]




Nama :
Jusuf Kalla
Agama : Islam
Istri : Ny Mufidah Kalla
Anak : 1 Muchlisah Jusuf
2. Muswirah Jusuf
3. Imelda Jusuf
4. Solichin Jusuf
5. Chaerani Jusuf
Pendidikan : S1 Universitas Hasanudin 1967
MBA European Institute of Business Adm Prancis,1977
Karir : 1968 - 2001 Dirut NV Hadji Kalla
1988 - 2001 Komisaris PT Bukaka Teknik Utama
1999 - 2001 Menteri Perindustrian Perdagangan
2001 - 2004 Menko Kesra
2004 - 2009 Wakil Presiden RI
Alamat : Jl. Mangun Sarkoro No 1, Jakarta Pusat

Semasa menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin hingga menjadi sarjana, Jusuf Kalla sempat menjabat Ketua Umum HMI dan KAMI Ujung Pandang. Inilah awal dari karirnya beroganisasi. Kalla menyelesaikan studinya di Universitas Hasanuddin pada 1967. Lelaki kelahiran Watampone (Makassar) 15 Mei 1942 ini kemudian melanjutkan studinya di The European Institute of Business Administration, Prancis (1977).

Kalla terlahir dari keluarga pedagang. Ayahnya Haji Kalla dan ibunya Athirah adalah pengusaha tekstil di Kota Bone. Dari sini Kalla Group bermula. Kalla kemudian menjabat Direktur Utama NV Hadji Kalla dan PT Bumi Karsa (1968 - 2001), Komisaris Utama PT Bukaka Teknik Utama (1988 - 2001), Komisaris Utama PT Bukaka Singtel International (1995 - 2001).

Hingga akhirnya pada 1999 pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Kalla dilantik sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Ketika tampuk kekuasaan beralih ke Megawati, Kalla dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Agustus 2001 - April 2004)

Pada Desember 2004 Jusuf Kalla menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar, menggantikan Akbar Tandjung sampai saat ini. Di tahun itu pula ia maju bersama SBY dan memenangkan Pemilihan Presiden. Kini setelah bercerai dengan SBY, ia kembali bekerjasama dengan kalangan militer, Wiranto.

dan wakilnya adalah



Nama :
Wiranto
Tempat Tanggal Lahir : Solo, 4 April 1947
Agama : Islam
Istri : Ny Uga Wiranto
Anak : 1. Amalia Sianti
2. Ika Mayasari
3. Zainal Rizky
Pendidikan : AMN Magelang tahun 1968
UT, Administrasi Negara tahun 1995
PTIH Militer tahun 1996
Karir : 1994 - 1996 Pangdam Jaya
1996 - 1997 Panglima Kostrad
1997 - 1998 KSAD
1998 - 1999 Panglima ABRI
1998 - 1999 Menhankam
1999 - 2000 Menko Polkam
2006 - sekarang Ketum Partai Hanura
Alamat : Jl Pinang Ranti 2, Pondok Gede, Jakarta Timur

Pemilu 2009 adalah kali kedua Wiranto membidik kursi RI-1. Pada pemilu sebelumnya, tahun 2004, ia juga mencalonkan diri menjadi presiden setelah memenangkan konvensi Partai Golkar. Sayang, niatnya terjegal di putaran pilpres I karena tak cukup mendapat dukungan.

Masuk ke pilpres berikutnya, Wiranto agaknya sadar penyelenggaraan Konvensi ala Partai Golkar boleh jadi tak datang 2 kali. Karenanya, ia pun membidani berdirinya partai baru sebagai kendaraan politiknya nanti di Pilpres 2009. Partai itu bernama Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berdiri 21 Desember 2006.

Wiranto sadar, bagaimanapun ia memiliki bekal popularitas. Nah, popularitas itu tak begitu saja datang dari langit. Karir militer Wiranto dibangun dari dasar sebagai lulusan Akmil. namanya baru menarik perhatian publik kala ditunjuk sebagai ajudan Presiden Soeharto di tahun 1987. Biasanya pos ini diisi perwira ber-masa depan cerah.

Benar saja, setelah menapaki jejak Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD, Wiranto dilantik menjadi Panglima ABRI pada tahun 1998. Pada masa inilah terjadi turbulensi politik dalam negeri. Dengan kedudukannya sebagai Pangab, Wiranto menjadi salah satu aktor utama era baru Indonesia menyusul runtuhnya kekuasaan Soeharto yang dibangun 32 tahun.

Dalam peran yang sangat krusial tersebut, Wiranto bersaksi dia mendapat surat amanat dari Soeharto untuk melakukan tindakan apapun untuk mengamankan negara. Jika ia mau, ia bisa saja menjadikan surat tersebut bak Supersemar yang memangkasi kekuasaan Soekarno, sebagaimana yang dilakukan Soeharto dahulu. Namun Wiranto mengaku memilih tak melakukannya.

Klimaks turbulensi itu, setelah dilakukan pemilihan umum, pada tahun 1999, Wiranto ditunjuk presiden terpilih KH Abdurrahman Wahid sebagai Menko Polkam. Cuma satu tahun Wiranto duduk pada pos tersebut, berikutnya ia mengundurkan diri setelah muncul isu ketidakcocokan dengan presiden.

Berikutnya, aktivitas Wiranto lebih banyak diarahkan ke bidang kemasyarakatan sampai kemudian namanya muncul kembali di tahun 2004 sebagai pemenang Konvensi Partai Golkar untuk capres.

Info :
* Pasangan ini mendapatkan nomor urut 3 dalam Capres n Cawapres mendatangTotal Suara
* Koalisi: 20.84%
* Total Kursi di DPR: 22.32%
* Partai Pendukung: Golkar, Hanura, PKNU, Barnas, PDK

sumber : www.detik.com

Profil Capres dan Cawapres [No Urut 2]



Nama : Susilo Bambang Yudhoyono
Tempat Tanggal Lahir : Pacitan, 9 September 1949
Agama : Islam
Istri : Ny Kristiani Herawati
Anak : 1. Agus Harimurti Yudhoyono
2. Edie Bhaskoro Yudhoyono
Pendidikan : Akmil Magelang tahun 1973
Master of Art (MA) dari Management Webster University, AS
S3 Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Karir :
1996 - 1997 Pangdam II Sriwijaya
1997 - 1998 Kasospol ABRI
1999 - 2001 Menteri Pertambangan dan Energi
2001 - 2004 Menko Polkam
2004 - sekarang Presiden RI
Alamat : Puri Cikeas Indah, Cibubur, Bogor

Begitu masuk level jenderal, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menarik perhatian pengamat militer. Dia termasuk sedikit di antara jenderal TNI yang memiliki wawasan intelektual melampaui bidang yang ditekuninya. Tak heran, dulu ia kerap digolongkan sebagai jenderal intelektual.

Kecemerlangan wawasan lulusan terbaik Akmil 1973 ini mengantarnya dalam berbagai jabatan penting. Ia pernah menjadi Kasdam Jaya tatkala terjadi peristiwa 27 Juli 1996. Setelah itu, ia promosi menjadi Pangdam II Sriwijaya sampai akhirnya ditarik ke Mabes ABRI sebagai Kasospol dengan pangkat letjen.

Ketika Presiden Gus Dur berkuasa, SBY yang juga menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo ini ditawari masuk kabinet sebagai Mentamben. Tawaran tersebut diterima yang di sisi lain, membuatnya terpaksa harus pensiun lebih cepat 5 tahun dari karir militernya.

Kerjasamanya dengan Presiden Gus Dur berlangsung tak lama. Setelah sempat mampir sebagai menkopolkam di tahun 2001, SBY kemudian diberhentikan oleh Gus Dur. Tapi begitu Gus Dur dilengserkan MPR, dan Megawati naik menjadi presiden, SBY kembali ditunjuk menjadi menkopolkam.

Kebersamaan dengan Megawati pun ternyata tak awet. Menjelang akhir masa pemerintahannya, SBY tak dilibatkan dalam beberapa pengambilan kebijakan pemerintahan. Uneg-uneg ini disampaikan kepada pers yang menyebabkan suami Megawati, Taufik Kiemas menyebutnya sebagai jenderal yang kekanak-kanakan. Tak dinyana justru sindiran ini melambungkan simpati publik pada SBY.

Pada pemilu 2004, SBY dengan kendaraan Parta Demokrat yang telah ia persiapkan sejak tahun 2001, SBY maju ke bursa capres bersama Jusuf Kalla (JK). Pasangan ini mendapat dukungan penuh dari PKS dan PBB. SBY-JK pun akhirnya memenangkan pemilihan presiden dalam 2 putaran setelah mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi dalam duel terakhir.

Selama menjadi presiden, banyak deraan menimpa SBY. Pada awal pemerintahannya, ada idiom SBY adalah presiden bencana karena banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia. Setelah itu berlanjut dengan krisis minyak yang memaksanya menaikkan harga premium dan solar.

Meski demikian, SBY pun punya catatan sukses. Di masa pemerintahannya lah konflik Aceh terselesaikan, demikian pula dengan komitmen pemberantasan korupsi yang realisasinya jauh lebih bagus ketimbang presiden-presiden sebelumnya.

dan wakilnya adalah



Nama : Boediono
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 25 Februari 1943
Agama : Islam
Istri : Ny Herawati Boediono
Anak : 1. Ratriana Ekarini
2. Dios Kurniawan
Pendidikan : S1 Universitas Western Australia 1967
S2 Universitas Monash Australia, 1972
Phd Universitas Pennsylvania, AS, 1979
Karir : 1996 - 1997 Direktur III BI
1997 - 1998 Direktur I BI
1998 - 1999 Kepala Bappenas
2001 - 2004 Menteri Keuangan
2005 - 2009 Menko Perekonomian
2009 - 2009 Gubernur BI
Alamat : Jl. Mampang Prapatan XX, Jakarta Selatan

Boediono lahir di Blitar pada 25 Februari 1943. Ia memulai karir dari dunia akademik sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Dari UGM ia kemudian di daulat sebagai Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR (1996-1997), setahun kemudian (1997-1998) ia menjabat Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter. Prestasinya menanjak mana kala dilantik sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999).

Pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Pada pemerintahan SBY, Boediono didapuk sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009).

Prestasinya yang dinilai berhasil dalam menstabilkan ekonomi Indonesia membuat SBY meliriknya. Lulusan Western Australia (1967) lantas dipilih sebagai calon wakil presiden mendampingi SBY. Isu beredar di seputar pencalonan dirinya sebagai cawapres SBY, terutama isu bahwa ia penganut paham Neo-Liberalisme. Ia juga dikenakl sebagai cawapres dari kalangan non partai, melainkan dari kalangan professional.

Info :
* Pasangan ini mendapatkan urutan nomor 2 dalam pemilihan Capres n Cawapres mendatangTotal Suara Koalisi: 59.70%
* Total Kursi di DPR: 56.07%
* Partai Pendukung: Demokrat, PAN, PKS, PKB, PPP, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Republikan, PPD, Patriot, PNBK, PMB, PPI, Pelopor, PKDI, PIS, PNI



Sumber : www.detik.com

Profil Capres dan Cawapres [No Urut 1]




Nama : Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
Agama : Islam
Suami : Taufik Kiemas
Anak : 1. Mohammad Rizky Pratama
2. Mohammad Prananda
3. Puan Maharani
Pendidikan : S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) – tidak selesai
Karir : 1986 - Wakil Ketua Cabang PDI Jakpus
1987- 1992 Anggota DPR/MPR
1999- 2001 Wakil Presiden RI
2001- 2004 Presiden RI
2000 – sekarang Ketua Umum PDIP
Alamat : Jl. Teuku Umar 27 A, Jakarta Pusat

Ayahnya memberi nama Megawati Sukarnaputri, tapi setelah bertahun-tahun lidah orang Indonesia menyebutnya sebagai Megawati Sukarnoputri. Megawati putri sulung proklamator Soekarno lahir di ibukota revolusi, Yogyakarta, 23 Januari 1947. Ia merupakan wanita Indonesia pertama dan – hingga kini masih – satu-satunya yang pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Saat kecil, sebetulnya Megawati tidak dipersiapkan untuk ikut merambah dunia politik. Justru semula, kakaknya Guntur Sukarnoputra yang kerap diajak sang ayah hadir dalam berbagai kunjungan politik. Namun badai G 30 S praktis membuyarkan kehidupan mapan keluarga besar Soekarno. Sang ayah dirumahkan sampai kemudian meninggal di tahun 1970, sementara anak-anaknya terpinggirkan.

Dalam kondisi seperti, Megawati ternyata muncul sebagai penerus dinasti keluarga di bidang politik. Ia terjun pertama kali ke dalam parpol pada tahun 1986. Saat itu Mega diajak oleh Ketum PDI saat itu, Soerjadi. Hubungan baik ini akhirnya runtuh di tahun 1993, ketika Mega berhasil menggusur Soerjadi sebagai Ketum PDI dalam Kongres di Surabaya.

Namun, kemenangan Mega ternyata tak diakui pemerintah. Sebaliknya, Orde Baru tetap mengakui PDI di bawah pimpinan Soerjadi. Dualisme kepemimpinan PDI akhirnya mencapai puncaknya di tahun 1996, ketika PDI Soerjadi yang didukung aparat mengambilalih kantor DPP PDI di Jl Diponegoro pada 27 Juli 1996 yang berakhir dengan kerusuhan.

Peristiwa 27 Juli tersebut justru menguatkan nama Megawati sebagai tokoh oposisi. Dukungan massa akar rumput yang merasa senasib sepenanggungan di-marginalkan oleh Orde Baru secara perlahan terkumpul di belakangnya. Begitu Orba jatuh pada 1998, setahun kemudian Mega mendirikan PDI Perjuangan (PDIP).

PDIP langsung dikenal sebagai partainya wong cilik. Partai iniberhasil menjadi juara nomor satu dalam Pemilu 1999. Tapi perolehan ini ternyata tak cukup menjadikan Mega sebagai presiden. Konspirasi Poros Tengah justru mendudukan KH Abdurrahman Wahid (PKB) menjadi presiden. Sementara Mega cukup sebagai wapres.

Dilengserkannya Gus Dur dalam Sidang Istmewa 2001 memberi jalan bagi Megawati untuk naik derajat sebagai presiden. Masa kepemimpinannya berakhir tahun 2004. Dalam pemilu tahun itu juga, Mega dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, pensiunan jenderal yang pernah menjadi pembantunya, menteri koordinator polkam.

Megawati menikah 3 kali. Suami pertamanya adalah seorang penerbang TNI AU, Lettu Surindro Supriarso. Namun suami pertamanya hilang dalam sebuah penugasan di Biak, tahun 1971. Dari suami pertama ini, Megawati dikaruniai dua orang putra. Setahun kemudian, Mega menikah lagi dengan seorang eks diplomat Mesir, Hassan Gamal Ahmed Hassan. Pernikahan ini lalu dibatalkan oleh pengadilan. Suami terakhir Mega adalah Taufik Kiemas, seorang pengusaha yang juga pengagum Bung Karno. Pernikahan ini dikaruniai seorang putri.

dan wakilnya adalah



Nama : Prabowo Subianto
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Istri : Ny Siti Hediati (mantan)
Anak : Ragowo Hedi Prasetyo
Pendidikan : Akabri Magelang tahun 1974
Karir : 1996 - 1998 Danjen Kopassus
1998 - 1998 Panglima Kostrad
1998 - 1998 Danseskoad
2004 - 2009 Ketum HKTI
2008 - 2013 Ketum APPSI
Alamat : Menara Bidakara 9th Floor, Jl. Gatot Subroto kav. 71-73, Jakarta 12870 Indonesia

Dulu, banyak yang meramalkan masa depan Prabowo Subianto akan gilang gemilang. Pada menjelang berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru, ia adalah jenderal paling bersinar. Dalam usia 47 tahun, ia sudah menyandang 3 bintang di pundaknya dan juga memimpin jabatan elit, Panglima Kostrad. Tak heran ada dugaan, dialah pewaris Dinasti Suharto, mengingat ia anggota klan yang paling bersinar (saat itu, Prabowo masih menantu Soeharto).

Namun segala kegemilangan itu buyar ketika era reformasi ternyata menuntut lebih pada Prabowo. Lengsernya Soeharto membuat kasus penculikan aktivis yang terjadi pada era ia menjabat Danjen Kopassus, ditelisik oleh Mabes TNI. Ujungnya, dibarengi dengan isu ketidakcocokannya dengan Panglima TNI Jenderal Wiranto, Prabowo harus pensiun dini dari dinas militer.

Setelah itu, Prabowo seperti mengasingkan diri. Ia banyak berdomisili di Timur Tengah (Yordania) dan menyibukkan diri segera terjun ke dunia usaha. Bisnis Prabowo terutama bergerak di bidang Pertambangan dan Perkebunan.

Nama Prabowo kembali muncul tatkala Parta Golkar di bawah Akbar Tandjung membuat konvensi untuk memilih capres 2004. Prabowo menjadi salah satu peserta meskipun kemudian ia harus mengakui bahwa konvensi lebih memilih sosok Wiranto untuk didukung Golkar pada Pilpres 2004.

Lepas dari Konvensi, Prabowo banyak bergerak di level Ormas. Ia terpilih menjadi ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggantikan Sarwono Yudohusodo pada tahun 2004. Kemudian ia juga terpilih menjadi ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di tahun 2008. Selain itu, Prabowo juga menyiapkan diri dengan membidani lahirnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Semua organ tersebut mencuri perhatian publik saat kampanyenya mulai rajin hadi di layar kaca. Melalui HKTI, Prabowo menyerukan pentingnya membeli produk makanan dalam negeri. Melalui APPSI, Prabowo mengimbau gerakan kembali ke pasar tradisional. Dan ujungnya, Prabowo juga mengkampanyekan Gerindra yang resmi menyatakan akan mencapreskan dirinya dalam pilpres 2009.

Gerak agresif Prabowo itu langsung mendapat sambutan. Dalam beberapa jajak pendapat terakhir, namanya masuk 3 besar sosok capres populer bersama SBY dan Megawati. Meski demikian, Prabowo bukannya tanpa hadangan. Dikaitkannya orang dekatnya dan juga Wakil Ketum Gerindra, Muchdi Pr dalam pembunuhan aktivis HAM Munir, bisa jadi batu kerikil yang mengganggu pencitraan dirinya.

Info :
* Kedua Pasangan Ini Mendapat Nomor 1 untuk Capres dan Cawapres.
* Total Suara Koalisi: 20.60%
* Total Kursi di DPR: 21.60%
* Partai Pendukung: PDI Perjuangan, Gerindra, Kedaulatan, PNI Marhaenisme, Pakar Pangan Pangan, Buruh, PPNUI, PSI, Merdeka

sumber www.detik.com

Rabu, 06 Mei 2009

Daftarkan atau Re-Check DPT anda sebelum 10 Mei 2009

Pemilihan Presiden sudah di depan mata, masalah DPT masi hangat di bicarakan sampai saat ini. KPU telah berupaya menghimbau semoa masyarakat untuk mendaftar dirinya untuk menjadi DPT di daerahnya masing, usaha KPU ini antara lain membuat iklan layanan masyarakat di stasiun-stasiun televisi, menyebarkan sms untuk mendaftar diri sebagai DPT melalui beberapa provider handphone.
Tanggal yang di tentukan untuk mendaftar DPT PILPRES adalah 10 April 2009 - 10 Mei 2009
Maka jika anda merasa belum terdaftar sebagai DPT pada pemilu legislatif kemarin, mendaftar lah segera sebelum tanggal 10 Mei 2009, bagi anda yang sudah terdaftar sebagai DPT pada pemilu legislatif kemarin juga di sarankan untuk me re-check kembali

Jangan sampai kisruh DPT pada Pemilu Legislatif kemarin terulang kembali di PilPres Juli mendatang